BANDA ACEH (INITOGEL) — Kabar baik datang bagi korban bencana di Aceh. Hunian sementara (huntara) yang dibangun oleh PT Nindya Karya dipastikan siap dihuni mulai 1 Januari 2026. Kepastian ini memberi harapan baru bagi warga yang selama ini tinggal di pengungsian dan menanti kepastian tempat tinggal yang layak.
Pembangunan huntara tersebut merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan pascabencana, sekaligus bentuk kolaborasi antara pemerintah dan BUMN dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Target kami, per 1 Januari 2026 huntara sudah bisa ditempati warga,” ujar perwakilan PT Nindya Karya.
Hunian Sementara yang Layak dan Aman
Huntara yang dibangun dirancang untuk memenuhi standar kelayakan huni. Setiap unit dilengkapi dengan fasilitas dasar, seperti ruang tinggal, ventilasi yang baik, serta akses sanitasi dan air bersih.
Desain hunian juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat agar nyaman ditempati dalam jangka waktu tertentu, sembari menunggu pembangunan hunian tetap rampung.
“Kami memastikan kualitas bangunan aman dan nyaman bagi keluarga,” kata perwakilan pelaksana proyek.
Harapan Baru bagi Korban Bencana
Bagi warga terdampak bencana, kepastian waktu hunian menjadi hal yang sangat dinantikan. Selama berbulan-bulan tinggal di pengungsian, keterbatasan ruang dan fasilitas menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi keluarga dengan anak-anak dan lansia.
“Yang penting kami punya tempat tinggal dulu, bisa hidup lebih tenang,” ujar seorang warga calon penghuni huntara.
Huntara diharapkan menjadi ruang pemulihan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis bagi para korban.
Peran PT Nindya Karya dalam Pemulihan
Sebagai BUMN konstruksi, PT Nindya Karya berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur pascabencana di berbagai daerah, termasuk Aceh. Proyek huntara ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung program kemanusiaan dan pembangunan nasional.
Pekerjaan dilakukan secara bertahap dengan pengawasan ketat agar target waktu dan kualitas bangunan dapat tercapai.
“Kami berupaya bekerja cepat tanpa mengabaikan mutu,” ujar pihak Nindya Karya.
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
Pembangunan dan penyiapan huntara dilakukan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah. Penentuan lokasi, pendataan calon penghuni, hingga pengaturan teknis penempatan warga dilakukan bersama agar proses berjalan tertib dan tepat sasaran.
Pemerintah daerah menyambut baik kesiapan huntara tersebut dan berharap dapat segera mengurangi jumlah warga di pengungsian.
“Ini langkah penting dalam pemulihan Aceh,” ujar pejabat daerah setempat.
Menuju Tahap Hunian Tetap
Meski bersifat sementara, huntara menjadi jembatan penting menuju pembangunan hunian tetap. Pemerintah menegaskan bahwa huntara bukan solusi akhir, melainkan tahap awal agar warga dapat kembali menjalani kehidupan dengan lebih normal.
Sambil menempati huntara, warga diharapkan dapat mulai menata kembali aktivitas ekonomi, pendidikan anak, dan kehidupan sosial.
Awal Tahun dengan Harapan Baru
Kesiapan huntara per 1 Januari 2026 memberi makna tersendiri bagi para korban bencana di Aceh. Memasuki tahun baru dengan tempat tinggal yang lebih layak menjadi simbol awal pemulihan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Dengan dukungan pemerintah dan peran PT Nindya Karya, proses pemulihan di Aceh diharapkan berjalan lebih cepat dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat bangkit dan menata kembali kehidupan mereka secara bertahap.
