JAKARTA, INITOGEL — Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan kekuatan penuh untuk mendukung operasi pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Total 33.837 personel dari tiga matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU) telah dimobilisasi ke daerah-daerah terdampak paling parah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Pengerahan besar-besaran ini menunjukkan komitmen TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang juga memiliki peran vital dalam operasi militer selain perang, khususnya dalam penanggulangan bencana alam.
I. Fokus Tugas dan Pembagian Matra
Puluhan ribu personel ini memiliki tugas spesifik yang dibagi sesuai dengan keahlian dan aset yang dimiliki oleh masing-masing matra:
TNI Angkatan Darat (AD): Memimpin operasi darat, termasuk pemasangan jembatan darurat tipe Bailey untuk membuka akses logistik yang terputus (seperti yang telah sukses dilakukan di Tapanuli Tengah), pembersihan material longsor, serta pendirian dapur umum dan posko kesehatan. Sebagian besar personel dikerahkan dari Komando Daerah Militer (Kodam) setempat.
TNI Angkatan Laut (AL): Mengerahkan tim kesehatan lapangan (sea medics) dan kapal-kapal kecil untuk evakuasi dan distribusi bantuan melalui jalur perairan dan sungai yang meluap, terutama di wilayah pesisir.
TNI Angkatan Udara (AU): Bertanggung jawab dalam operasi udara, seperti pemantauan udara (aerial survey), pengiriman bantuan logistik ke daerah terisolasi melalui helikopter, dan transportasi personel medis serta relawan.
II. Peran Kritis di Fase Pemulihan
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menekankan bahwa fase pemulihan ini sama pentingnya dengan fase evakuasi, menuntut koordinasi yang kuat lintas instansi (TNI, Polri, BNPB, dan Basarnas).
“TNI hadir di tengah kesulitan rakyat. Puluhan ribu prajurit ini bertugas tidak hanya membersihkan lumpur, tetapi juga membantu trauma healing, memastikan keamanan aset warga, dan mempercepat pemulihan infrastruktur. Ini adalah Mandat Operasi Militer Selain Perang yang kami jalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegas Jenderal Agus Subiyanto.
Pengerahan personel ini akan berlangsung hingga kondisi di daerah terdampak dinyatakan stabil dan infrastruktur dasar telah berfungsi kembali.
